Nyamuk adalah serangga kecil yang keberadaannya seringkali diabaikan, namun nyamuk pembawa virus merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global. Dua penyakit utama yang ditularkan oleh nyamuk, yaitu demam berdarah dan malaria, terus menjadi masalah kesehatan di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Memahami mekanisme penularan, gejala, dan upaya pencegahan menjadi krusial untuk melindungi diri dan komunitas dari dampak fatal penyakit ini.
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini aktif menggigit pada siang hari dan sering ditemukan di lingkungan permukiman padat penduduk. Gejala DBD bervariasi, mulai dari demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, hingga ruam kulit. Dalam kasus yang parah, DBD dapat menyebabkan sindrom syok dengue (DSS) yang berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Sebagai contoh, pada awal tahun 2024, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan kasus DBD yang signifikan di beberapa provinsi, mendorong pihak berwenang seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk mengintensifkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pihak Kepolisian Daerah setempat juga turut serta dalam penyuluhan kesehatan pada tanggal 15 Januari 2024 di Balai Desa Sukamaju, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dari nyamuk pembawa virus ini.
Sementara itu, malaria adalah penyakit serius yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini umumnya menggigit pada malam hari. Gejala malaria meliputi demam berkala dengan menggigil hebat, berkeringat, sakit kepala, dan mual. Jika tidak diobati, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia berat, gagal ginjal, bahkan kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus berupaya memberantas malaria melalui program-program seperti distribusi kelambu berinsektisida dan pengobatan antimalaria. Upaya global ini menunjukkan bahwa penanggulangan nyamuk pembawa virus memerlukan kolaborasi lintas negara.
Pencegahan adalah kunci utama dalam memerangi kedua penyakit ini. Langkah-langkah pencegahan berfokus pada pengendalian populasi nyamuk dan perlindungan diri dari gigitan. Masyarakat diimbau untuk melakukan 3M Plus: Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat tempat penampungan air, Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air, serta Plus menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan losion anti-nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela, dan menggunakan kelambu saat tidur. Kampanye kebersihan lingkungan secara rutin yang dilakukan setiap hari Minggu pagi oleh warga Desa Makmur adalah contoh nyata kesadaran kolektif dalam menekan penyebaran nyamuk. Peran serta aktif dari setiap individu dan dukungan dari pemerintah serta aparat terkait sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman demam berdarah dan malaria.